Review Drama Korea Dali and Cocky Prince (2021): Happily Ever After!

Haii teman-teman, terima kasih telah mengunjungi blog ini, semoga kalian semua selalu sehat dimanapun kalian berada ya..

Drakor yang akan saya review kali ini, bisa dibilang memiliki keunikannya tersendiri, yaitu Dali and Cocky Prince atau yang biasa juga disebut Dali and Gamjatang. Yuk mari kita lihat review-nya dibawah ya..
 
Source: Pinterest

Kesan pertama drama Dali and Cocky Prince

Drama ini terkesan antik bagi saya. Saya langsung terfokus ke style Dali (Park Gyu Young) yang memang sudah khas ditunjukkan di awal. Anggun dan bak seorang putri adalah dua hal yang bisa menggambarkan Dali dilihat dari busana dan style rambutnya.

Drama yang juga lucu, juga merupakan kesan pertama yang dapat saya tangkap ketika menonton Dali and Cocky Prince. Dari awal kemunculannya, penonton sudah dihibur dengan tingkah Jin Moo Hak yang diperankan oleh Kim Min Jae.

Dramanya bercerita tentang apa?

Drama ini bercerita tentang kisah anak dari seorang pemilik galeri ternama (Galeri Cheongsong) yaitu Kim Dali (Park Gyu Young) dan juga anak dari seorang pemilik perusahaan Dondon F&B yang bernama Jin Moo Hak (Kim Min Jae). 

Mereka awalnya bertemu karena suatu kesalahpahaman di Netherland (Belanda) dan berakhir saling mengenal satu sama lain.

Diceritakan bahwa kepergian ayah Dali secara mendadak, membuat Dali harus kembali ke korea dan meneruskan perusahaan ayahnya. 

Kepulangannya tersebut membuatnya bertemu kembali dengan Jin Moo Hak yang secara kebetulan menginvestasikan dananya di Galeri Cheongsong. 

Pertemuan mereka kali ini bukanlah sebagai teman, namun sebagai kreditur dan debitur. Nah, hubungan mereka akan dimulai setelahnya.

Review Drama Korea Dali and Cocky Prince

Drama unik yang menyimpan pesonanya tersendiri. Banyak hal unik yang bisa ditemukan di drama ini. 

Mulai dari karakter para pemain, musik latar, pengambilan gambar, dll. Bisa dibilang karakter semua pemainnya menurut saya unik-unik banget. Dali (Park Gyu Young), Jin Moo Hak (Kim Min Jae), Won Tak (Hwang Hee), Sekretaris Seo (Hwang Bora) dan masih banyak yang lainnya. 

Selain itu, karena disini Dali ini sangat menyukai lukisan dan hidup-hidupnya dipenuhi dengan buku, jadi kita bisa melihat di beberapa scene dibuat seolah seperti lukisan. 

Pembukaan dramanya dan beberapa lagu latar pun juga unik dan lucu. Kalau melihat drama ini, nuansanya seperti dongeng dan nuansa eropa gitu, apalagi dengan style-nya Dali.

Ceritanya pun tidak kalah menarik, saya nggak merasa bosan nonton drama ini. Romantisnya dapet, lucunya dapet, seriusnya ada, sedihnya juga ada. 

Seperti yang saya tulis diawal, karakternya Jin Moo Hak disini koplak banget, kadang saya nggak habis pikir dan lucunya itu keturutan sampe sekretaris dan karyawan-karyawannya. Kalau dipasangkan dengan Dali yang tipenya serius, anggun & cerdas cocok banget, klop deh. 

Drama ini bisa dibilang drama ringan, tapi bukan drama ringan yang hanya berfokus ke kehidupan percintaan saja. Drama ini lebih membuat penonton enjoy aja mengikuti arus ceritanya kemana. 

Masalah yang harus dipecahkan tetap ada, tapi disisi lain kita bisa menikmati dramanya. Bukan tipikal drama berat yang membuat penonton harus memikirkan siapa "penjahatnya" di sepanjang cerita.

Alur ceritanya juga bagus dan nggak ketebak, dan bagusnya drama ini tuh menurut saya kalau ada permasalahan yang terjadi diantara Dali dan Jin Moo Hak, mereka akan berusaha menyelesaikannya dan nggak gampang nyerah. 

Mereka lebih ke couple yang bertindak cepat dan nggak bertele-tele menyerah dengan keadaan. Entahlah kalau saya pribadi lebih suka yang seperti itu, jadi nggak gregetan nontoninnya hahaha.

Oh iya nggak ketinggalan Jang Tae Jin (Kwon Yul), disini karakternya kuat. Walaupun antagonis, awal-awal saya sempat berpikir “wah boleh juga nih” 😄 apalagi kelihatan perhatian terus ganteng pula, eh setelah tau kelakuannya saya bersyukur banget tetap mendukung Jin Moo Hak sampai akhir 👍.

Jujur kalau ditanya kekurangan dari drama ini sih kalau dari saya hanya 2. Pertama, bagi saya awal pertemuan mereka itu terasa cepet banget. Tiba-tiba aja mereka seperti udah nyaman satu sama lain.

Saya sempat berpikir, kok Dali berani mengajak Jin Moo Hak yang ibaratnya pada waktu itu masih orang asing tinggal dengannya, padahal Dali belum tau benar identitas Jin Moo Hak. Tapi yah mungkin itu yang dinamakan cinta pada pandangan pertama ya 😁.

Kekurangan yang kedua menurut saya, kisah hidup Jang Tae Jin setelahnya nggak terlalu diperlihatkan. Hanya terlihat menaiki mobil dan tak ada kelanjutan serta kejelasan nasibnya seperti apa. Agak disayangkan sih, padahal menurut saya kalau ditunjukkan, penonton akan lebih puas gitu.

Pesan Moral

Jangan pernah menyerah

Seperti masalah yang bertubi-tubi menimpa Dali, ia tidak pernah menyerah untuk menemukan jalan keluarnya dan usaha yang ia lakukan pastinya juga mengalami kegagalan, namun ia tidak menyerah begitu saja.

Tegas dan memiliki keberanian

Karakter Dali juga menunjukkan bahwa meskipun ia adalah seorang wanita, ia tidak pernah takut untuk menunjukkan apa yang seharusnya ia lakukan. Mendapatkan cibiran sana sini tidak lantas membuatnya takut dan mundur.

Tidak malu akan masa lalu

Layaknya Jin Moo Hak yang memiliki masa lalu yang kurang menyenangkan baginya, dimana ia tidak bisa bersekolah dan harus mengais rejeki di usianya yang masih sangat muda. Hal itu tak lantas membuatnya malu, justru sebaliknya ia menjadikan pengalaman itu sebagai pengingat baginya untuk terus maju.

Ketulusan terlihat di titik terendah

Drama ini menunjukkan bahwa ada saatnya dalam hidup kita mencapai titik terendah dan dari sanalah kita bisa mengetahui siapa yang sebenarnya betul-betul peduli dengan kita dan siapa yang mendekati kita hanya untuk memanfaatkan kita.

Menghargai kehidupan

Apa yang kita kira menjadi milik kita, bisa hilang dalam sekejap tanpa kita sadari. Drama ini juga menunjukkan kalau roda akan selalu berputar, kadang diatas kadang dibawah, kadang rasa bahagia bisa jadi dalam sekejap terganti menjadi kesedihan. Hal yang bisa dilakukan adalah mensyukuri apa yang kita miliki saat ini dan tidak serakah.

"Kita semua mulai dari sebuah titik. Titik itulah yang menyebabkan Big Bang dan menciptakan bintang, matahari, dan bumi. Jadi, disatu sisi kita hanyalah debu dan bintang pada saat yang sama."

-Dali

Tidak ada kata terlambat untuk memulai semuanya

Di drama ini kita juga bisa belajar dari karakter Ayah Dali, Kim Nak Chun (Jang Gwang) yang bijaksana. Kita bisa belajar bahwa selama kita ingin kembali memulai menjadi orang yang lebih baik, maka tidak ada kata terlambat untuk itu.

"Tak ada lukisan yang bisa diselesaikan dalam sekali jalan. Seniman harus melukis ratusan, tidak..bahkan ribuan kali untuk menyelesaikan lukisan. Hal yang sama berlaku untuk hidup."

-Kim Nak Chun (Ayah Dali) 

Kesimpulan

Drama yang sayang banget untuk dilewatkan dengan berbagai macam keunikan dan daya tarik di dalamnya. Pemainnya serasi, chemistry-nya klop, pengambilan gambarnya bagus, alur ceritanya juga nggak kalah bagus.

Saya pribadi menikmati drama ini karena nggak terlalu bikin pusing tapi juga nggak yang nyantai banget, selain itu drama ini juga lucu. Oh iya, drama ini juga happy ending kok. Cocok untuk kalian yang mencari drama yang dengan nuansa yang baru. 

Drama ini juga menampilkan beberapa realita kehidupan yang biasanya memang kerap kali terjadi di dunia nyata, jadi nonton nggak hanya untuk hiburan tapi juga dapet manfaatnya.

Rate: 8.8/10

Oke, sekian review untuk Dali and Cocky Prince. Semoga bisa membantu teman-teman yang membutuhkan review drama ini ya. Stay safe and stay healthy 💜

Comments